Sekolah internasional akhir-akhir ini dipilih oleh orang tua muda untuk anak-anak mereka karena berbagai faktor, salah satunya adalah menyedikaan kurikulum yang berbeda dari sekolah nasional pada umumnya di Indonesia. Dua kurikulum yang dimaksud yaitu
sekolah dengan kurikulum IB (International Baccalaureate) dan kurikulum Cambridge.
Seperti yang sudah dijelaskan, kurikulum sekolah internasional cukup berbeda dengan kurikulum sekolah nasional di Indonesia pada umumnya. Ada beberapa program yang disediakan dan diperuntukan untuk kategori umur tertentu:
Primary Years Program (PYP)
Program ini diperuntukan untuk anak batita hingga murid kelas 5 SD. Program ini mempersiapkan anak Anda untuk menjadi pribadi yang aktif dan mau belajar dalam hidup. Tidak hanya itu, murid lulusan PYP diharapkan dapat menghargai sesama hingga bisa berdampak pada dunia.
Middle Year Program (MYP)
Program selanjutnya dikhususkan untuk anak berusia 11 tahun hingga 16 tahun. Program ini di desain secara khusus untuk meningkatkan life skill murid-murid. Jadi, apabila Anda menginginkan sekolah yang dapat mendukung perkembangan keahlian sang anak,
sekolah dengan kurikulum IB mungkin cocok untuk anak Anda.
Diploma Program (DP)
Karena program ini fokus pada murid umur 16 hingga 19 tahun, program diploma dari
sekolah dengan kurikulum IB ini memprioritaskan keseimbangan akademik siswa dengan adanya ujian akhir. Ujian inilah yang akan membantu siswa mempersiapkan ke jenjang universitas dan kehidupan di masyarakat.
Tidak hanya program yang didesain menarik untuk siswa, namun fasilitas yang disediakan pun beragam dan berkualitas tinggi, mulai dari kolam renang sepanjang 25 meter, 2 lapangan olahraga, perpustakaan lengkap, program estrakuliler untuk siswa bisa ikuti, seperti Arts club, theater, drama dan masih banyak lagi.
Tidak heran, banyak orang tua memilih
sekolah dengan kurikulum IB untuk anak mereka karena semua poin yang sudah disebutkan. Apalagi, jika menyekolahkan di sekolah internasional, kemampuan bahasa inggris sang anak sudah tidak perlu diragukan lagi.